Kelas : 1EB13
NPM : 20215265
Tugas : Pengantar Bisnis 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan
kemampuan yang terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan
manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan
mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya),
hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana,
hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan
banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang,
dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen. Organisasi identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur
dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian
adalah struktur organisasi.
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga
mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi
pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi (manusia
dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di
pelajari dengan baik. Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita
kan melakukan suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang
dimaksud dari organisasi, fungsinya dan apa manfaatnya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa definisi dari Pengorganisasian
dan Organisasi?
2. Apa saja Unsur-unsur
Pengorganisasian?
4. Apa perbedaan antar struktur organisasi?
5. Alasan timbulnya organisasi informal dalam perusahaan?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas dapat di ambil tujuan
yaitu, untuk mengetahui bagian-bagian dalam Pengorganisasian atau sub-sub bab
dalam Pengorganisasian (definisi, unsur, teori, asas atau prinsip, bentuk,
sruktur, pola, langkah atau proses, perilaku, fungsi, tujuan, dan manfaat) yang
sangat berpengaruh dalam Pengorganisasian.
BAB 2
PEMBAHASAN/TEORI
Definisi
Organisasi dan Pengorganisasian
Secara konseptual ada dua batasan yang perlu
dikemukakan, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan “organizing”
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian aktivitas yang
harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama,
mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai
contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu
perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai
salah satu dari fungsi manajemen.
Menurut Drs. M. Manullang Organisasi dalam arti
dinamis disebut pengorganisasian, dan dalam arti statis
disebut organisasi. Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan
kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama
Macam-macam bentuk
struktur organisasi
1.
Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk
organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya
dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus
atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan
digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini
ini diciptakan oleh Henry Fayol.
- Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
- Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
- Jumlah karyawan sedikit
- Sarana dan alatnya terbatas
- Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
- Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
- Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
- Proses decesion making berjalan cepat
- Disiplin dan loyalitas tinggi
- Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
- Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
- Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
- Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
- Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
2.
Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari
organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi
ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut
seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
- Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
- Karyawan banyak
- Organisasi besar
Ada dua kelompok kerja
dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
- Personel lini
- Personel staf
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
- Ada pembagian tugas yang jelas
- Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
- Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
- Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
- Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
- Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
- Proses decesion makin berliku-liku
- Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism
spoilsystem patronage
- Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh
F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang
pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak
mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi
perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan
tersebut
Ciri :
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat
kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam
pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak
dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara
ketat
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
- Program tearah, jelas dan cepat
- Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
- Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
- Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
- Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
- Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
- Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
- Insiatif perseorangan sangat dibatasi
- 4Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
- Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
- Lingkungan stabil
- Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
- Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional
4. Organisasi Lini dan
Fungsional
Organisasi Lini dan
Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama
dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan,
artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural
executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat
formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari
struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi
secara khusus.
Ciri :
- Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
- Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
- Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
- Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
- Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
- Solodaritas tinggi
- Disiplin tinggi
- Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
- Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
- Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
- Kurang fleksibel dan tour of duty
- Spesialisasi memberikan kejenuhan
- Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
- Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
- Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan
beberapa seksi
5. Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan
lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Organisasi matrik digunakan berdasarkan
struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan
pengembangan
Organisasi matrik akan menghasilkan
wewenang ganda di mana wewenang horisontal diterima manajer proyek sedangkan
wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya dan tetap akan melekat
sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya. Sebagai
akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa
dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua
atasan
Untuk mengatasi masalah yang mungkin
timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya
dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor
kepada manajer puncak
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
Pada fleksibelitas dan kemampuannya
dalam memperhatikan masalah-masalah yang khusus maupun persoalan teknis yang
unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak mengganggu struktur
organisasi yang ada
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
Manajer proyek tak bisa mengkoordinir
berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi kesulitan dalam mengembangkan
team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan perintah untuk
masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka
manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam
menentukan gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia
6. Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk
organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif
oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committe
(Pimpinan komite) : para anggotanya mempunayi wewenang lini
2. Staff Committee : orang-orang
yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :
- Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
- Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
- Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
- Proses decesion making sangat lamban
- Biaya operasional rutin sangat tinggi
- Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Rentang
Kendali (Span Of Control) dengan batasan-batasan
Span of control atau Rentang manajemen atau rentang
kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang
sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik,
demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.
Istilah-istilah lain rentang manajemen:
1.
Span of
control
2.
Span of
authority
3.
Span of
attention atau span of supervision
Teori-teori
Organisasi
Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan,
tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi
sehingga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapai
sasaran yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala
sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.
Ada 9 macam teori organisasi yaitu teori organisasi
klasik, teori organisasi birokrasi, teori organisasi human relations, teori
organisasi perilaku, teori proses, teori organisasi kepemimpinan, teori
organisasi fungsi, teori organisasi pembuatan keputusan dan teori organisasi
kontingensi.
1. Teori Organisasi Klasik. Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga
“teori mesin”. Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang
tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk
mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
2. Teori Human Relations. Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan kemanusiaan, teori
hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaaan atau the human
relations theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori klasik
dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada
“pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
3. Teori Organisasi Perilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang
organisasi dari segi perilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa
baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaran yang telah
ditetapkan berasal dari para anggotanya.
4. Teori Birokrasi. Pada
dasamya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan,
organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:
a. Pembagian dan penugasan pekerjaan
secara khusus.
b. Prinsip hierarki atau bawahan hanya
bertanggung jawab kepada atasannya langsung.
c. Promosi didasarkan pada masa kerja
dan prestasi kerja, dan dilindungi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang
demikian disebut prinsip loyalitas.
d. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara
tidak memandang bulu, tidak membeda-bedakkan status sosial, tidak pilih kasih.
Strategi ini dinamakan prinsip impersonal.
e. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam
organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem tertentu berdasarkan kepada data
peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas.
5. Teori Organisasi Proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi sebagai proses
kerjasama antara kelompok orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal.
Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan
didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum
(Universal).
6. Teori Organisasi Kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya
organisasi mencapai tujuan tergantung sampai seberapa jauh seorang pemimpin
mampu mempengaruhi para bawahan sehingga mereka mampu bekerja dengan semangat
yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif,
adapun sedikitnya kajian atas teori organisasi yang berhubungan dengan masalah
kepemimpinan dapat dibedakan atas:
a. Teori Otokratis
b. Teori Demokrasi
c. Teori Kebebasan (Teory laissez
fairre)
d. Teori Petnernalisme
e. Teori Personal atau Pribadi
f. Teori Non-Personal
7. Teori Organisai Fungsi. Fungsi adalah sekelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh
seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai
tujuan organisasi.
8. Teori Pengambilan Keputusan. Teori ini berlandaskan pada adanya berbagai
keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan di
tingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijaksanaan umum, keputusan
di tingkat menengah yang memuat program-progam untuk melaksanakan keputusan
adminitratif, maupun keputusan di tingkat bawah.
9. Teori Kontingensi (Teori Kepentingan). Teori ini berlandaskan pada pemikiran bahwa
pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin
organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang
dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.
10.
Dari semua teori ini, tidak satu teori pun yang dianggap
paling lengkap atau paling sempurna, teori-teori itu satu sama lain saling
mengisi dan saling melengkapi. Teori dianggap baik dan tepat apabila mampu
memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dan mampu memperhitungkan
situasi-situasi tertentu.
Perbedaann antar Struktur Organisasi
1. Organisasi Garis /
Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara
vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
2.
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari
organisasi lini dan organisasi fungsional.
3.
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk
organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang
memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu.
4.
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi
yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya
kolektif.
5. Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi
manajemen proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi
menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai ketrampilan di masing-masing
bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk
mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
6. Organisasi komite
adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan
secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen
Organisasi Informal
Organisasi informal ini keberadaannya tidak
direncanakan tetapi terjadi secara otomatis karena hubungan antar perseorangan
pada sesama anggota dalam organisasi formal (perusahaan). Organisasi informal
merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi yang
secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan
wewenang formal pada struktur organisasi.
Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi
antar sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari
mulut ke mulut. Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang
tepat maupun merupakan kebocoran informasi dari atasan yang mungkin benar.
Untuk itulah organisasi informal bermanfaat bagi perusahaan maka sudah
sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif keberadaan
organisasi informal ini terutama dalam menyampaikan perintah. Contoh organisasi
informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi
informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya
dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Penyebab munculnya organisasi
informal
Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk
mendapat kepuasan dalam berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau
dengan kata lain manusia tidak pernah puas, jika dalam organisasi formal
kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari sumber lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu ialah organisasi informal. Dan biasanya
organisasi informal muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki
kebutuhan yang sama.
Komunikasi Informal
ü Komunikasi Informal yang terjadi
karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
ü Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan
melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke
orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa
dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan. Jadi agar
komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai
jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan
(komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang
meresahkan karyawan).
BAB 3
ANALISIS
Analisis Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
PT TOYOTA
MOTOR MANUFACTURING INDONESIA adalah perusahaan di bidang manufakturing motor.
Perusahaan ini berbentuk PT (Perseroan terbatas). Perseroan Terbatas (PT),
dulu disebut juga Naamloze Vennootschap (NV),
adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri
dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan
dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan
besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan
terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta
kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang
menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang
terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan
melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik
saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividenyang
besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan
terbatas.
PENJELASAN
Ø Struktur Public Relations PT. Toyota
meliputi :
a.
External
Affairs Division
merupakan Public Relations secara
wide company Dalam
External Affairs program
kerja berhubungan dengan
CSR dan Communications secara wide publics.
merupakan Public Relations yang berhubungan dengan
masyarakat lokal (Community Relations) yang berada di
sekitar pabrik dimana
meliputi 5 kawasan yaitu: ring 1,dll.
c.
Marketing
Planning Division
merupakan Public
Relations yang mengurusi mengenai customer
relations secara keseluruhan.
d.
External
Affairs dan juga General Affairs masuk
di kelola oleh PT.TMMIN. Sedangkan MPD ini
di kelola oleh PT. Toyota Astra Motor.
e.
EAD dan GAD
berhubungan satu sama lainnya dan saling bekerja sama dalam
f.
Holshin
Company yang merupakan program dalam PT. Toyota. EAD dan GAD
merupakan saling
terkait dimana EAD yang
membuat Guide Line bagi GAD dalam
melakukan suatu program kerja/kegiatan dalam setiap periode.
REFERENSI