Senin, 07 Maret 2016

Perekonomian Indonesia Saat Ini

Menurut pendapat dari Politisi Golkar Mukhamad Misbakhun perekonomian Indonesia tahun 2016 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang dimulai dari stabilnya kondisi perekonomian global dan regional.

“Capaian kondisi ekonomi nasionalnya bagus karena Presiden Jokowi mempunyai Menteri Keuangan Bambang Brodjenegoro yang mau bekerja keras untuk menjalankan setiap detail perintah Presiden dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab,” kata Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/1/2015).

Perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih memberikan harapan karena terkena imbas pelambatan ekonomi global dan regional.

“Hal yang sama terjadi pada ekspor hasil mineral kita karena pembangunan smelter belum memberikan dampak signifikan pada sumbangan nilai ekspor karena masih dalam proses pembangunan,” ujar Misbakhun.

Pemerintah bisa mengatasinya dengan memperkuat perekonomian domestik karena dengan jumlah penduduk yang mencapai 255 juta jiwa memiliki potensi besar dari sisi daya beli dan konsumsi.

“Potensi ini harus bisa dikelola dengan baik. Kemudahan investasi baru harus dipermudah sehingga banyak tercipta lapangan kerja baru,” ujar Mibakhun.

Untuk terciptanya lapangan kerja dibutuhkan sinkronisasi kebijakan sektor fiskal dan moneter dengan cara mendorong realisasi pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok negeri.

“Sehingga secara regional lahir daerah dan kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang akan memberikan kontribusi secara agregat pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Misbakhun.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2016 dapat lebih tinggi‎ diperkirakan akan membaiknya pertumbuhan ekonomi dunia.

"Kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 4,8% 2015. Tahun ini kita perkirakan naik 5,2%. Pertama, karena pertumbuhan ekonomi dunia mulai membaik meski enggak terlalu kuat," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Dengan didorong oleh stimulus fiskal, realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat karena investasi swasta juga diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bank Indonesia (BI) dan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) ke posisi 7%.

"Investasi swasta diharapkan meningkat seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah yang terus digulirkan dan pemanfaataan ruang pelonggaran moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makro ekonomi," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin M. Juhro saat pelatihan media di Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).

Selain itu pendorong lainnya adalah belanja pemerintah diharapkan dapat mendorong penurunan tekanan inflasi, dimana inflasi tahun ini diyakini berada pada kisaran angka 4 plus minus 1%.

"Kita akan alami inflasi yang konsisten. Tahun ini bisa dikendalikan seperti tahun lalu, dipercaya tahun ini inflasi akan di bawah 4% lagi. Sekarang bagaimana menekan inflasi-inflasi komponen," ujar Solikin M. Juhro.

Referensi : 
  1. Misbakhun, Mukhamad. 2016. Perekonomian Indonesia 2016 Diyakini Lebih Baik, bisnis.kompas.com, 5 Maret 2016, pukul 14.15. 
  2. M. Juhro, Solikin. 2016.  Diprediksi Meningkat, Ini Stimulus Pertumbuhan Ekonomi 2016, ekbis.sindonews.com, 5 Maret 2016, pukul 15.30.   
  3. Warjiyo, Perry. 2016. BI Pede Pertumbuhan Ekonomi 2016 Lompat hingga 5,2%, ekbis.sindonews.com, 5 Maret 2016, pukul 15.00

 
AGNES BLOG Blogger Template by Ipietoon Blogger Template